Sabtu, 19 Februari 2011

Persahabatan | Cerpen by Cintya



Seorang yang bernama reza merasa hidupnya sudah merasa lengkap, reza berkata aku punya ayah yang baik padaku dan ibu selalu sayang padaku,bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya dan akupun pandai dalam pelajaran apapun ,ia pun merasa puas dan bahagia , reza mpuyai sahabat sejati yang brnama aris.

Pada hari minggu aris mengajak ku untuk pergi bermain pada suatu taman rekreasi ,kami bersenang-senang disana ,secara tidak sengaja aku melihat ad sepasang kekasih yang bersama-sama sedang menghabiskan waktu berdua tanpa sadar aku memandang sepasang kekasih itu dengan  dengan pandangan cemburu ,kini aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkapkarna aku belum mempuyai seorang kekasih sambil melamun dengan memegang ice cream di tangan ku secara tidak sengaja aku menabarak seseorang yang sedang memegang anjing di tangannyan secara tidak langsung aku lari karna aku takut dengan anjing ,anjing itupun ikut mengejar  aku lari sekuat tenaga ,untungnya ada aris yang membantuku untukku apa jadinya bila aris tak ada bisa-bisa aku jadi makan siangnya .Tak terasa matahari sudah tak terlihat sinarnya lagi ,aku dan aris pulang kerumah kami masing-masing.

Sesampainya dirumah kini aku masih membayangkan sepasang kekasih yang berada ditaman rekreasi tadi yang begitu mersa , waktu terus bertambah  takterasa sudah lewat tengah tenah malam akupun ingin mempuyai keinginan untuk mempuyai seorang kekasih .ku bertekat walau ku harus berkorban untuk mendapatkannya ,apapun hambatannya kan kucari walau kepelosok untuk mendapatkannya malam kian larut akupun tertidur pulas dengan berharap ada seorang perempuan mau untuk menjadi kekasihku.

Malam senin berganti dengan senin pagi jampun membangunkan ku itu saatnya ku mandi dan berganti pakaian sekolah .aku peri kesekolah bersama aris .sesampainyan kami disekolah bel sekolah telah berbunyi itu waktunya untuk upacara hari senin  pada saat aku ikut melaksanakan upacara hari senin ,hingga hamper telah selesai ,ada seorang perempuan baris didekatku ,berparas cantik menawan,berambut panjang ,berkulit halus , tetapi ada yang aneh dengannya mukanya pucat ,mataya sayu ,seperti orang yang tidak ber tenaga .tak lama kemudian perempuan itu pingsan dan tidak sengaja aku menangkap tubuhnya yang akan jatuh ,dan saat ku menagkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak dengan keras ,drahku seperti mengalir dengan deras hingga kekepalaku hingga mukaku merah .aku berkata dalam hati “ perasaan apa ini mengapa ku jadi aneh kayak gini ,apa yang terjadi dengan ku ,apakah ini rasanya jatuh cinya takmungkinaku jatuh cinta padanyan “ tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh cinta padanya.


Walau hanya satu menit ku pegang tubuh nya seakan ia telah menjadi milikku perempuan itupun di bawa ke ruang uks dengan segera. Setelah beberapa lama perempuan itu tersadar dari pingsannya dan saat istirahat sekolah ,perempuan itu menghampiri ku dengan rasa malu-malu sambil mengucapkan terima kasih tadi sudah menahan kujatuh aku berkata sama-sama perempuan itu mengulurkan tangannya untuk ber kenalan denganku dia berkata tasya sambil menjabat tangan ku ,aku reza.

Sebagai tanda terima kasih telah menolongku ,aku ingin jalan-jalan dan kamu harus ikut kanra kamu sudah menolong ku tadi bagaimana reza apa kau mau ikut ,ya  ya ya okelah nanti pulang sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang sekolah ,oke tasya , sampaiketemu lagi reza.

Aku kembali kekelas dengan bahagia ,aku duduk dengan sahabat ku aris sambil membayangkan wajah tasya yang cantik . tanpa sadar aris memandang wajahku lalu berkata ada apa dengan sahabatku ,mukamu seperti orag yang mendapatkan undian yang sangat banyak .tidak aku hanya sedang senang saja hari ini dengan wajah yang gembira ,aris berkata kepadaku aku senang bila sahabat ku pun senang
Jarum jam pun berputar dengan sangat cepat bel pulang pun ber bunyi ,akupun menunggu didepan gerbang sekolah aku melihat tasya dengan rambut tergerai ,wah benar-benar cantik dilihat dari mana pun tetap saja cantik.


Tasya kita mau kemana aku tasya berkata aku mau kamu yang menentukannya  boleh kan yasudah aku mau mengajak mu ketempat yang meyenangkan ,tapi sebelum kita pergi ketempat itu aku mau ngajak kamu makan biar kamu nanti tidak pingsan  oke hehehehe kamu mau makan apa tasya tasya menjawab aku lagi mau makan  baso nih ,yasudah aku tau tempat warung baso di dekat sini

Sesampainya kami di Depan warung baso kami masuk dan duduk  ,pelayan pun menhampiri kami dan menawarkan mau makan apa? Aku bertanya tas kamu mau makan apa , eee aku mau makan baso telor ja ,minumnya ,es the manis ja za ,reza berkata kpada pelayan mas baso telor dua es teh manisnya dua.

Selagi kami menunggu pesanan kami ,aku mengobrol-obrol dengan tasya .tidak lama kemudian pelayan dating dengan membawakan pesanan kami ,setelah memakan semangkuk baso dan segelas the manis perut kamipun telah terisi ,kami pun melanjutkan perjalanan pergi ke sebuah taman rekreasi disana kami naik permainan yang sangat mengasikan aku melihat wajah tasya yang begitu cantik saat ia sedang tertawa sambil menatap wajahnya.

Filsafat dan Ilmu (Meda)

Kata Kunci:

Filsafat –> pengalaman –> pembuktian empiris –> filsafat ilmu –> ilmu
Ilmu kealaman berpedoman pada pengalaman filsuf. Filsuf menguji teori filsafatnya (hipotesis) dengan pengalaman mereka sendiri. Hasil uji atas teori filasafat mereka menentukan kenyataan obyektifnya. Hasil uji sangat ditentukan alam fikiran filsuf yang bersangkutan –yang penuh dengan idealisme. Hal inilah yang membedakan filsafat dan ilmu. Filsafat dilandasi oleh hal-hal bersifat metafisika atau sesuatu yang tidak wujud secara fisik bahkan dilandasi oleh sesuatu yang diluar benda nyata (beyond the real things). Sementara ilmu dilandasi oleh sesuatu yang wujud secara fisik (physically exist)
[1]. Ilmu digambarkan sebagai sesuatu yang maju teratur, penelitian atas objek, cara meneliti sama, dan merumuskan hasil-hasil dengan bahasa keilmuan umum. Sementara itu, filsafat digambarkan sebagai sesuatu yang tidak mempunyai kesatuan benda, bahasa, metode, maupun pendirian. Beragam filsafat akan menghasilkan kesimpulan berbeda, bahkan atas objek yang sama sekalipun. Supaya filsafat dapat berkembang menjadi ilmu, maka metode harus objektif dan sistematis.
Metode yang objektif dan sistematis menentukan perbedaan ilmu dan filsafat. Ilmu tidak boleh mempunyai ciri seperti filsafat yang sifatnya tergantung sumber asal dan cenderung mengandung unsur metafisika tinggi. Ciri-ciri ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah (atau disebut juga pengetahuan ilmiah) dengan demikian adalah :
(1) mempunyai derajat kepastian (certainty) yang tinggi, dimana pijakan berpikirnya dilandasi pengetahuan (knowledge) yang luas ;
(2) mempunyai alur berpikir yang sistematis dan sistemik ; dan
(3) memiliki kadar kebenaran luas dan disepakati bersama (intersubjek-tivitas), sehingga pengetahuan ilmiah mempunyai metode ilmiah yang sama. Ilmu tidak selamanya benar, karena masih adanya bias antara kebenaran yang sesungguhnya dengan yang sudah diketahui manusia. Bias-bias ini merupakan obyek yang perlu dicari jawabannya, sehingga kesenjangan dapat diminimalkan. Inilah yang disebut no zero tolerance
[2]. Dalam pengujian ilmu, dibedakan antara pengkajian dan penelitian ilmiah. Pengkajian lebih luas ketimbang penelitian ilmiah. Keduanya mempunyai obyek, akan tetapi obyek pengkajian bisa lebih luas ketimbang obyek penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah yang selalu terfokus pada satu obyek (obyektif), akan semakin meningkatkan derajat kepastian hasilnya. Dalam cabang ilmu-ilmu sosial, intersubyektivitas seharusnya lebih menonjol. Dalam ilmu kealaman, subyektivitas lebih menonjol. Berkaitan dengan hal pengujian akan kebenaran suatu ilmu, terdapat metode :
(1) ontologi, bermaksud memahami ilmu dari segi hakikat keberannya (eksistensi)
[3]; (2) epistemologi, bermaksud memahami knowledge about knowledge; dan
(3) aksiologi, bermaksud memahami aspek kegunaan dari suatu pengetahuan. Filsafat –meski rasional– bukanlah ilmu karena tidak ada pembuktian empiriknya. Namun ketika hasil pemikiran filsafati dapat dibuktikan kebenaran empiriknya, maka akan dapat dikatakan sebagai ilmu. Ilmu mempunyai jawaban yang positif (dapat dipercaya dan kritis) dan selalu mengandung kesalahan yang dapat ditoleransi. Filsafat yang tidak dapat dibuktikan kebenaran empirisnya tapi berguna untuk hal lain dapat berkembang menjadi seni dan agama.
Pengalaman Galileo dan Newton memahamkan pentingnya keseimbangan antara apa yang ditulis (dianggap benar) dengan metode ilmiah dengan praktek ilmiah aktualnya. Sehingga memunculkan pentingnya kajian lanjutan atas perkembangan ilmu dan filsafat. Kajian ilmiah memerhatikan latar belakang, hubungan obyek dengan metode, serta tujuan dan pendekatan. Sehingga sifat kekritisan ilmu dan komprehensifnya dapat selalu menjadi nilai intrinsik dari ilmu. Untuk itulah dirumuskan 4 titik pandang pemahaman filsafat ilmu yaitu :
(1) perumusan world view,
(2) pemaparan dugaan dan kecenderungan;
(3) disiplin konsep dan teori ilmu dianalisis;
(4) patokan tingkat kedua (second order disciplin)
[4]. Filsafat ilmu merupakan secondary reflection, dalam konsep ini disebutkan pada level 0 subyek materi adalah fakta (tidak ada disiplinnya), pada level 1 subyek materi adalah explanations of facts (domain disiplin science), dan pada level 2 subyek materi adalah analisis atas prosedur dan logika dari explanations of facts (domain disiplin philosophic of science). Terdapat 4 pertanyaan untuk menguji keilmiahan ilmu :
(1) karakter apa yang membedakan penelitian ilmiah dari tipe yang lain;
(2) prosedur yang bagaimana patut dituruti ilmuwan dalam meneliti alam;
(3) kondisi bagaimana harus dicapai bagi penjelasan ilmiah secara benar; dan
(4) status kognitif bagaimana dari prinsip dan hukum ilmiah. Hal ini perlu dilakukan agar memenuhi tujuan sebagai berikut: ilmu yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan, dapat disepakati bersama, dapat diuji kembali, dan bermanfaat.
[1] Misalnya penyelidikan akan elemen zat paling kecil menyimpulkan adanya atom. Ketika pengetahuan tentang atom lebih didalami dengan pendekatan baru atau teknik baru ternyata di dalam atom masih terdapat elemen yang lebih kecil lagi yaitu neutron, proton, dan electron.
[2] Meski demikian, karena keterbatasan manusia itu sendiri, tidak ada ilmu yang 100% sempurna. Oleh karena itu, untuk beberapa ilmu, diberikan batas toleransi tertentu yang disepakati. Dalam statistik hal ini disebut derajat signifikansi (alfa) atau error of measurenment. Terdapat ilmu yang kesenjangannya sangat lebar, misalnya sejarah. Beberapa ahli mengatakan sejarah bukan ilmu, dengan alasan waktu, ruang, dan obyek yang dikaji bisa berbeda antara beberapa sejarawan.
[3] Ilmuwan pentingnya antara lain Heidegger dan Sartre. Sartre bahkan mengatakan bahwa setiap gerak mansia dipakai sebagai alat untuk mencapai kemauannya (Ich und Es).
[4] Filsafat ilmu disebut sebagai second order disciplin, karena telah melewati penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah inilah yang menjadikan filsafat ilmu mempunyai ciri pengetahuan ilmiah dan positif. Metode penelitian ilmiah dimulai dari adanya ilmu, masalah, obyek ilmiah, metode ilmiah.

Inspirasi : Pendidikan untuk anak-anak (Desitya Astuti)

Ini saya posting tulisannya Dorothy L. Nolte tentang pendidikan untuk anak-anak.

Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi anda semua :
Jika anak-anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
Jika anak-anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
Jika anak-anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.
Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk cinta.
Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar seperti itu sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.
Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
Jika anak-anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.
Jika anak-anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.

MAKALAH BIOLOGI TENTANG PENGERTIAN POLUSI DAN POLUTAN ( Cintya Rolita)

BAB I


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dimulai dengan tumbuhnya berbagai penyakit – penyakit baru di dunia terutama mengenai lingkungan. Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor – faktor yang timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah polusi udara. Oleh karena itu, kami telah susun karya tulis ini dengan rinci
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan – permasalahan yang akan di bahas dalam karya tulis ini sebagai berikut:
- Apa saja faktor yang menyebabkan polusi ini terjadi ?
- Dampak apa timbul jika polusi udara terjadi, baik untuk kehidupan manusia maupun makhluk lain ?
- Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah tumbulnya polusi udara dan bagaimana cara mengatasinya ?
1.3 Tujuan
Di dunia ini banyak sekali hal – hal yang melatarbelakangi tentang terjadinya polusi udara. Banyak negara – negara maju mengadakan penelitian untuk mengetahui apa penyebab dari polusi ini dan didapat bahwa semua ini sebagian besar karena ulah manusia. Jadi, dapat diketahui bahwa tujuan dari karya tulis ini adalah selain untuk dijadikan pedoman juga untuk melihat kenapa polusi ini terjadi
1.4 Metode
Karya tulis ini diambil dari berbagai macam buku pedoman dari masing – masing anggota, selain itu, kami telah melakukan suatu wawancara dengan narasumber yang mengerti dibidang lingkungan serta mencari dari berbagai media, baik dari media elektronik maupun media cetak. Oleh karena itu, setiap angggota diharuskan memberi laporan kepada penanggung jawab karya tulis ini selengkap mungkin
1.5 Sistematika
Ada beberapa cara / sistematika untuk dapat menyusun karya tulis ini yaitu diantaranya:
- Menentukan tema yang akan di bahas
- Merumuskan masalah yang akan diterangkan dan menyusunnya dengan jelas
- Menggunakan kata – kat yang mudah di mengerti oleh pembaca
1.6 Kegunaan
Banyak sekali masalah yang dihadapi makhluk hidup terutama manusia. Mereka kebanyakan tidak memikirkan apa yang akan terjadi nanti hanya ingin menikmati sekarang. Sebab itu, karya tulis ini disusun untuk mengingatkan dan menyadarkan manusia, karena perbuatanya itu akan mendatangkan bencana bagi kehidupan kita nanti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi
a. Apakah Polusi Itu ?
1. Polusi berarti pencemaran
2. Polusi merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam
3. Polusi berarti masuknya bahan pencemar (Polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat, dan jumlah yang tidak selayaknya
b. Dimana Polusi Itu berada ?
1. Polusi dapat kita jumpai misalnya di tanah, air, udara bahkan suara
2. Dalam ruangan atau tempat pembuangan sampah banyak sekali kotoran / kuman yang dapat menyebabkan polusi
c. Apa Macam – Macam Polusi Itu ?
1. Polusi sangat beragam sekali sesuai dengan letak / tempat polusi itu terjadi
2. Polusi dimana sesuai tempatnya masing – masing misalnya; polusi udara, polusi air, polusi tanah dan polusi suara
d. Apa Yang Dimaksud Dengan Polusi Udara ?
1. Polusi udara adalah penyusunan kualitas udara sampai pada yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan kedalam udara
2. Polusi udara terjadi jika ada penambahan komponen udara atau bahan kimia yang kehadirannya membahayakan organisme
2.2 Macam – Macam Polutan
a. Apakah Polutan Itu ?
1. Polutan berarti pencemar
2. Polutan adalah suatu zat / substan yang menyebabkan terjadinya polusi
b. Mengapa Polutan Itu Ada ?
1. Polutan terjadinya jika suatu lingkungan tercemar atau kotor karena adanya suatu zat yang dapat mengurangi kualitas tempat tersebut
2. Terjadinya suatu perpindahan antara gaya tarik degan zat tersebut
c. Apa Saja Polutan Udara Itu Dan Darimana Polutan Itu Berasal ?
1. Senyawa belerang berasal dari pembakaran batu bara
2. Partikulat berasal dari pembakaran serat asbes, bijih besi, dan asbes yang hancur bisannya berbentuk asap
3. Karbondioksida beasal dari pembakaran bahan bakar dan hutan serta asap kendaraan bermotor
4. Klorofuosokarbon (CFC) berasal dari kebocoran gas lemari pendingin, bahan pelarut dan bahan pengembang pada plastik busa
5. Nitrogen oksida berasal dari proses pembakaran dan pembentukan asap kabut fito kimia
6. Hydrogen karbon berasal dari mesin mobil dan penyedot udara
7. Pengoksida berasal dari nitrogen oksida dan hidrokarbon dari mobil. Contok pengoksida adalah pereaksi asetit nitrat
d. Mana yang membahayakan antara CO dan CO2 dan kenapa ?
- Yang paling membahayakan adalah CO atau karbon monoksida karena CO merupakan hasil dari pembakaran tidak sempurna yang jika terisap akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang kekurangan oksigen
2.3 Dampak Yang Timbul
a. Apa dampak atau akibat jika polusi terus menerus bertambah ?
1. Pada aktivitas manusia, manusia selalu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara yang dapat mengubah kondisi lingkungan dan berdampak negatif yaitu berupa terganggunya keseimbangan lingkungan
2. Makluk hidup memerlukan lingkungan biotic dan abiotik yang spesifik. Jika lingkungan disekitarnya tercemar, akan menimbulkan gangguan
b. Sebutkan polutan dan akibat yang ditimbulkannya dari polusi udara!
1. Senyawa belerang mengakibatkan perkaratan logam., pelapukan batuan, penyakit bronchitis, dan lain – lain
2. Partikulat mengakibatkan asbestosis, penyakit paru – paru dan kanker
3. Karbon Dioksida mengakibatkan perubahan iklim dan menimbulkan “ Efek rumah kaca” yang ditandai dengan naiknya suhu udara
4. Klorofluorokarbon (CFC) mengakibatkan terjadinya penipisan lapisan ozon yang juga dapat menyebabkan naiknya suhu udara bumi
5. Nitrogen Oksida mengakibatkan hujan asam karena dapat melarutkan asam pada benda – benda dan dapat merontokan daun – daun pohon
6. Hidrokarbon mengakibatkan pembentukan asap kabut fitokimia
7. Pengoksidasi mengakibatkan rusaknya hasil pertanian dan kesehatan manusia
c. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca ?
- Efek rumah kaca yaitu tertahannya cahaya matahari dari bumi ke atmosfir oleh polutan CO2 sehingga menaikan suhu bumi
2.4 Upaya Yang Dilakukan
a. Bagaimana cara mengatasi karbon monoksida (CO) ?
1. Banyak sekali cara untuk mengatasi CO yaitu:
- Setiap pabrik harus memiliki cerobong asap yang tinggi
- Jalan – jalan harus diperlebar untuk menghindari dari kemacetan
- Sampah – sampah daur ulang dengan cara fotosintesis
- Selalu merawat mesin – mesin kendaraan
2. Dihutan banyak sekali tumbuhan hijau yang sangat penting peranannya bagi kehidupan namun manusia sering menebangnya dengan liar. Oleh karena itu, kita hendaknya memperbanyak penanaman tumbuhan pelindung
b. Apa peranan manusia dalam lingkungan ?
1. Manusia merupakan bagian dari lingkungan maksudnya manusialah yang menentukan kulaitas dari pada lingkungan. Untuk itu, diperlukan manusia – manusia yang sadar lingkungan
2. Manusia diciptakan Tuhan untuk menghuni bumi. Akan tetapi, manusia bukanlah segalanya dari lingkungan. Oleh karena itu, menghargai lingkungan berarti menghargai diri sendiri
3. Manusia sebagai anggota dari lingkungan yang harus melaksanakan kewajiban dalam menjaga kelestarian, kestabilan dan keindahan alam. Karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup manusia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebegitu banyak permsalahan yang dihadapi makhluk hidup. Tapi hanya ada satu permasalahan yang sangat berbahaya bagi kehidupan yakni polusi. Polusi merupakan penyebaran zat – zat yang berbahaya dan mengotori udara, air atau tanah
Salah satu contoh yang mengotori udara adalah karbon dioksida (CO2), Karmon monoksida (CO) dan Klorofluorokarbon (CFC) yang sangat berbahaya dari polutan – polutan lainnya. Dari ketiga polutan tersebut ada satu yang paling parah dampaknya yakni karbon monoksida
Polutan ini merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang jika diserap akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang akan kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus peduli pada lingkungan dengan cara mengikuti peraturan – peraturan lingkungan dan etika lingkungan
3.2 Saran
Pencemaran udara di kota – kota besar semakin marak apalagi dijalanan asap – asap kendaraan kian berterbangan. Bukan dijalanan saja tetapi dekat pabrik – pabrik yang mengakibatkan polusi udara semakin menyabar. Adapun solusi yang harus kita lakukan demi mengurangi polusi ini adalah sebagai berikut:
a. Memilih lokasi industri di tempat yang jauh dari permukaan pada lahan yang tidak produktif
b. Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta mempertinggi cerobong tersebut
c. Menanami hutan – hutan gundul dengan tumbuhan – tumbuhan pelindung
d. Merawat mesin – mesin kendaraan
e. Merawat benda – benda yang mudah berkarat seperti besi, baja dan lain – lain
DAFTAR PUSTAKA
1. Moh. Salman Akhyar. 2003. Biologi, Bandung: Grafindo media Pratama
2. Ir. Sri umiyani. 1982. Intisari, Biologi, Klaten: Intan
3. K.B Boejin. 1961. Botani. Jakarta: Pranja Pratama
4. O. Sumarwoto. 1995. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Obor : Lembaga Ekologi UNPAD
5. A. Mahardono. 1997 Monokultur. Bandung: PT. Intermasa

makalah fisika "GERAK MELINGKAR" ( Risda)


MAKALAH
FISIKA DASAR I
GERAK MELINGKAR
Disusun Oleh :
1. Cintya Rolita
2. Desitya Astuti
3. Meda wati
4. Risdawati Hutabarat


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘”Gerak Melingkar” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan penulisan makalah di masa yang akan datang.
Banjarbaru, 31 Desember 2007
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………1
1.2 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..2
1.3 Metode Penulisan……………………………………………………………………..2
1.4 Batasan Masalah………………………………………………………………………3
BAB II ISI
2.1 Besaran Gerak melingkar……………………………………………………….4
2.1.1 Turunan dan integral…………………………………………………………4
2.1.2 Hubungan antar besaran sudut dan tangensial………………………5
2.2 Jenis Gerak Melingkar………………………………………………………………5
2.2.1 Gerak melingkar beraturan………………………………………………..5
2.2.2 Gerak melingkar berubah beraturan……………………………………6
2.3 Persamaan Parametrik………………………………………………………………6
2.3.1 Hubungan antar besaran linier dan angular………………………….7
2.3.2 Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut…………………………..7
2.3.3 Percepatan tangensial dan kecepatan sudut…………………………8
2.3.4 Kecepatan sudut tidak tetap……………………………………………….9
2.4 Gerak Berubah Beraturan………………………………………………………..11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………12
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerak melingkar.
Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkannya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran.

Gerak melingkar merupakan contoh sederhana lain dari suatu tempat di mana peletakan suatu kerangka acuan padanya akan menyebabkan kerangka acuan menjadi non-inersia, walapun gerak melingkar yang dimaksud memiliki kecepatan putar tetap (gerak melingkar beraturan). Ada banyak contoh tentang gerak melingkar, misalnya gerak rotasi. Kecepatan putaran tetap adalah kecepatan linier yang diubah selalu arahnya setiap saat (dipercepat) dengan teratur, jadi pada dasarnya adalah suatu gerak berubah beraturan. Dalam gerak melingkar baik yang vertikal, horisontal maupun di antaranya, terdapat perbedaan pengamatan antara pengamat yang diam di atas tanah P2 dengan pengamat yang bergerak bersama obyek O yang diamati P1, Pengamat P2 dengan jelas melihat adanya gaya tarik menuju pusat yang selalu merubah arah gerak obyek sehingga bergerak melingkar (tanpa adanya gaya ini obyek akan terlempar keluar, hukum inersia Newton), akan tetapi P1 tidak menyadari hal ini. P1 tidak mengerti mengapa ia tidak jatuh (meluncur) padahal ia membuat sudut A dengan arah vertikal. Dalam kasus ini timbul gaya fiktif yang seakan-akan menahan pengamat P1 sehingga tidak jatuh.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas penulisan makalah yang diberikan kepada penulis;
2. Untuk memahami materi gerak melingkar lebih mendalam.
1.3 Metode Penulisan
Dalam penyelesaian makalah ini penulis menggunakan dua metode penulisan yaitu:
1. Metode internet, yaitu dengan mengumpulkan data-data berdasarkan atas informasi dari media internet.
2. Metode pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data, perbendaharaan pengetahuan, mencari beberapa masalah yang berhubungan dengan gerak melingkar, sehingga terkumpulah informasi yang dapat membantu penyelesaian makalah ini.
1.4 Batasan Masalah
Dalam menjelaskan masalah yang penulis kemukakan di sini, dipandang perlu untuk menentukan batasan masalah yang akan dikemukakan. Sehingga masalah yang dibahas tidak keluar dari jangkauan pemikiran penulis.
Yang menjadi pokok masalah yang dikemukakan penulis sebagai sub bab dalam makalah ini adalah:
BAB II
ISI

2.1 Besaran Gerak Melingkar

Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah \theta\!, \omega\!dan \alpha\! atau berturur-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak linier setara dengan posisi, kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan r\!, v\! dan a\!.

Besaran gerak lurus dan melingkar
Gerak lurus
Gerak melingkar
Besaran
Satuan (SI)
Besaran
Satuan (SI)
poisisi r\!
sudut \theta\!
kecepatan v\!
kecepatan sudut \omega\!
percepatan a\!
m/s2
percepatan sudut \alpha\!
-
-
perioda T\!
-
-
radius R\!

2.1.1 Turunan dan integral

Seperti halnya kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki hubungan satu sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi.
\int \omega\ dt = \theta \ \ \leftrightarrow\ \ \omega = 
\frac{d\theta}{dt}
\int \alpha\ dt = \omega \ \ \leftrightarrow\ \ \alpha = 
\frac{d\omega}{dt}
\int \int \alpha\ dt^2 = \theta \ \ \leftrightarrow\ \ \alpha = 
\frac{d^2\theta}{dt^2}

2.1.2 Hubungan antar besaran sudut dan tangensial

Antara besaran gerak linier dan melingkar terdapat suatu hubungan melalui R\! khusus untuk komponen tangensial, yaitu
\theta = \frac{r_T}{R}\ \ , \ \ \omega = \frac{v_T}{R}\ \ , \ \ 
\alpha = \frac{a_T}{R}
Perhatikan bahwa di sini digunakan r_T\! yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu saat, yaitu
r_T \approx |\overrightarrow{r}(t+\Delta 
t)-\overrightarrow{r}(t)|\!
untuk suatu selang waktu kecil atau sudut yang sempit.

2.2 Jenis Gerak Melingkar

Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya \omega\!, yaitu: gerak melingkar beraturan, dan gerak melingkar berubah beraturan.

2.2.1 Gerak melingkar beraturan

Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan sudut \omega\!tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial v_T\! dengan jari-jari lintasan R\!.
\omega = \frac {v_T} R
Arah kecepatan linier v\! dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial v_T\!. Tetapnya nilai kecepatan v_T\! akibat konsekuensi dar tetapnya nilai \omega\!. Selain itu terdapat pula percepatan radial a_R\! yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
a_R = \frac {v^2} R = \frac {v_T^2} R
Bila T\! adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan lingkaran \theta = 2\pi R\!, maka dapat pula dituliskan
v_T = \frac {2\pi R} T \!
Kinematika gerak melingkar beraturan adalah \theta(t) = \theta_0 + \omega\ t dengan \theta(t)\! adalah sudut yang dilalui pada suatu saat t\!, \theta_0\! adalah sudut mula-mula dan \omega\!adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).

2.2.2 Gerak melingkar berubah beraturan

Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut \alpha\! tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial a_T\! (yang dalam hal ini sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan tangensial v_T\!).
\alpha = \frac {a_T} R
Kinematika GMBB adalah
\omega(t) = \omega_0 + \alpha\ t \!
\theta(t) = \theta_0 + \omega_0\ t  + \frac12 \alpha\ t^2 \!
\omega^2(t) = \omega_0^2 + 2 \alpha\ (\theta(t) - \theta_0) \!
dengan \alpha\! adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan \omega_0\! adalah kecepatan sudut mula-mula.

2.3 Persamaan Parametrik

Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu mendefinisikan: titik awal gerakan dilakukan (x_0,y_0)\!, kecepatan sudut putaran \omega\! (yang berarti suatu GMB), pusat lingkaran (x_c,y_c)\!untuk kemudian dibuat persamaannya. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan R\! yang diperoleh melalui:
R = \sqrt{(x_0 - x_c)^2 + (y_0 - y_c)^2} \!
Setelah diperoleh nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu
x(t) = x_c + R cos(\omega t + \phi_x) \!
y(t) = y_c + R sin(\omega t + \phi_y) \!
dengan dua konstanta \phi_x \!dan \phi_y \!yang masih harus ditentukan nilainya. Dengan persyaratan sebelumnya, yaitu diketahuinya nilai (x_0,y_0)\!, maka dapat ditentukan nilai \phi_x \!dan \phi_y \!:
\phi_x = \arccos \left( \frac{x_0 - x_c}{R} \right)\!
\phi_y = \arcsin \left( \frac{y_0 - y_c}{R} \right)\!
Perlu diketahui bahwa sebenarnya \phi_x = \phi_y \! karena merupakan sudut awal gerak melingkar.

2.3.1 Hubungan antar besaran linier dan angular

Dengan menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara besaran linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan.

2.3.2 Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut

Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui v  = \sqrt{v_x^2 + v_y^2}
dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
v_T  = v = \sqrt{v_x^2 + v_y^2}
dengan
v_x  = \dot{x} = \frac{dx}{dt}
v_y  = \dot{y} = \frac{dy}{dt}
diperoleh
v_x  = -\omega R \sin(\omega t + \phi_x) \!
v_y  = \omega R \cos(\omega t + \phi_x) \!
sehingga
v_T  = \sqrt{(-\omega)^2 R^2 \sin^2(\omega t + \phi_x) + \omega^2 
R^2 \cos^2(\omega t + \phi_x)}\!
v_T  = \omega R \sqrt{\sin^2(\omega t + \phi_x) + \cos^2(\omega t +
 \phi_x)}\!
v_T  = \omega R\!

2.3.3 Percepatan tangensial dan kecepatan sudut

Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh melalui
a  = \sqrt{a_x^2 + a_y^2}
dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
a_T  = a = \sqrt{a_x^2 + a_y^2}
dengan
a_x  = \ddot{x} = \frac{d^2x}{dt^2}
a_y  = \ddot{y} = \frac{d^2y}{dt^2}
diperoleh
a_x  = -\omega^2 R \cos(\omega t + \phi_x) \!
a_y  = -\omega^2 R \sin(\omega t + \phi_x) \!
sehingga
a_T  = \sqrt{(-\omega)^4 R^2 \cos^2(\omega t + \phi_x) + \omega^4 
R^2 \sin^2(\omega t + \phi_x)}\!
a_T  = \omega^2 R \sqrt{\cos^2(\omega t + \phi_x) + \sin^2(\omega t
 + \phi_x)}\!
a_T  = \omega^2 R\!

2.3.4 Kecepatan sudut tidak tetap

Persamaan parametrik dapat pula digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat bahwa
\omega \rightarrow \omega(t) = \int \alpha dt = \omega_0 + \alpha t
 \!
dengan \alpha\! percepatan sudut dan \omega_0\! kecepatan sudut mula-mula. Penurunan GMBB ini akan menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan pada kasus GMB di atas.
Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu:
x(t) = x_c + R \cos \theta \!
y(t) = y_c + R \sin \theta \!
di mana \theta = \theta(t) \! adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah disebutkan di atas mengenai hubungan antara \theta \!, \omega \! dan \alpha \! melalui proses integrasi dan diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan.

Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh

v_x(t) = - R \sin \theta\ \frac{d\theta}{dt} =  - \omega(t) R \sin
 \theta \!
v_y(t) = R \cos \theta \ \frac{d\theta}{dt} = \omega(t) R \cos 
\theta \!
dengan
\frac{d\theta}{dt} = \omega(t) = \omega_0 + \alpha\ t \!
Dapat dibuktikan bahwa
v(t) = v_T(t) = \sqrt{v_x^2(t) + v_y^2(t)} = \omega(t) R \!
sama dengan kasus pada GMB.

Percepatan total diferensiasi lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier memberikan

a_x(t) = - R \cos \theta \ \left( \frac{d\theta}{dt} \right)^2  - R
 \sin \theta \frac{d^2\theta}{dt^2} \!
a_x(t) = - R \sin \theta \ \left( \frac{d\theta}{dt} \right)^2  + R
 \cos\theta \frac{d^2\theta}{dt^2} \!
yang dapat disederhanakan menjadi
a_x(t) = - \omega^2 R \cos \theta  - \alpha R \sin \theta \!
a_x(t) = - \omega^2 R \sin \theta  + \alpha R \cos \theta \!
Selanjutnya
a^2(t) = a_x^2(t) + a_y^2(t) = R^2\left(\omega^4(t) + \alpha^2 
\right) \!
yang umumnya dituliskan
a^2(t) = a_R^2(t) + a_T^2(t) \!
dengan
a_T = \alpha R \!
yang merupakan percepatan sudut, dan
a_R = \omega^2 R = a_S \!
yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran.

2.4 Gerak Berubah Beraturan

Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan.
Gerak berubah beraturan
Kecepatan
GLBB
GMB
Besar
berubah
tetap
Arah
tetap
berubah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
1. Suatu benda yang bergerak melingkar memiliki dua gerakan, yaitu gerak
2. Penyebab benda bergerak melingkar adalah adanya gaya sentripetal (Fsp) yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran.
3. Hubungan antara kecepatan sudut dengan kecepatan linier adalah v = ω. r .
4. Perubahan besar kecepatan menghasilkan percepatan tangensial (aT) dan percepatan sentripetal (aS).
5. Percepatan sentripetal selalu tegak lurus dengan percepatan tangensial.
4.1 Saran
Materi gerak melingkar ini perlu dikaji lebih mendalam. Hal ini agar materi gerak melingkar dapat dikuasai dengan sempurna oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Praktikum gerak melingkar perlu dilakukan secara menyeluruh tidak hanya pada rotasi benda tegar saja.
DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

i